Kompor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kompor listrik dapat menghemat pengeluaran kelompok rumah tangga yang mendapatkan subsidi listrik. "Bagi masyarakat, konversi ke kompor induksi mengurangi beban biaya memasak hingga 57 persen bagi rumah tangga bersubsidi PLN," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Jumat (12/11). Bagi pemerintah, kompor induksi listrik dapat menghemat devisa negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menyerap tenaga kerja dalam negeri. Selain hemat, Munir juga mendorong penggunaan kompor listrik sebagai salah satu upaya meningkatkan penggunaan energi bersih di masyarakat melalui konversi dari elpiji ke listrik. Konversi ke kompor induksi juga menjadi upaya menciptakan kemandirian energi di tengah tingginya impor elpiji yang mencapai Rp50,6 triliun per tahun. Bagi PLN, konversi kompor induksi ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan reserve margin perseroan saat memasak pagi dan sore hari setara 3,2 gigawatt dengan potensi pendapatan Rp1,8 triliun per tahun. Sebelumnya, sambung Munir, PLN telah melakukan kajian soal potensi konversi pengguna kompor elpiji ke kompor induksi rumah tangga subsidi di lokasi yang tidak dilalui jaringan gas dan dimetil eter. "Berdasarkan kajian tersebut, pemanfaatan kompor induksi dapat mencapai 19 juta pengguna pada 2030," katanya. Kondisi itu dapat meningkatkan belanja lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,5 persen. Lebih lanjut, pemerintah memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk mendorong program konversi kompor induksi listrik sebesar Rp2,85 triliun untuk mencapai target 2 juta pengguna pada 2022. Anggaran itu terdiri dari pemberian gratis kompor induksi beserta utensilnya sebesar Rp2,4 triliun dan pemberian subsidi atas tambahan pemakaian listrik kompor induksi sebesar Rp456 miliar. Sumber : cnnindonesia.com

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top